TENTANG KEBERKAHAN

Februari 11, 2019 Tinggalkan komentar

berkah

Di medsos “viral” meme dengan caption begini ; “ada orang, gaji dia banyak tapi duit selalu tak cukup. Ada orang, gaji dia kecil tapi duit selalu cukup seadanya. Itulah namanya berkah” saya tidak setuju sepenuhnya terhadap meme tersebut… why ? karena ukuran rezeki itu tidak mesti diukur dengan jumlah. Banyak sedikit, kecil atau besar itu ukuran relatif. Bagi saya kadang berpikir sederhana saja : Lebih baik banyak tapi berkah, daripada sedikit tapi tak berkah…he…he…

Daripada kita hanya mengukur keberkahan  rezeki atau duit yang kita dapatkan dari sisi jumlah saja, akan lebih afdol kalau kita “melihatnya dari sudut pandang “bagaimana cara kita mendapatkan rezeki tersebut”. Karena dari cara itulah yang akan menentukan apakah hasilnya akan berkah atau tidak. Saya punya pengalaman pahit,  tentang bagaimana cara mendapatkan rezeki itu. Ketika caranya salah, bukan hanya hasilnya tidak berkah,  banyak duit selalu tak cukup, cepat habisnya, selalu merasa kurang, mau yang lebih banyak lagi… dan ini yang lebih “sadis”, membawa banyak mudarat. Iya, rezeki berlimpah, duit banyak, tapi selalu saja ada masalah yang datang, masalah inilah, masalah itulah, macam-macamlah… dan masalah-masalah tersebut bukan hanya cepat sekali juga “menghabiskan”  duit tapi juga membawa kebangkrutan, menyisakan lobang hutang yang dalam.

Bersyukur, sebelum saya terlalu jauh melangkah dijalan yang salah, sebelum terpuruk dilobang kebangkrutan. Tuhan memberi teguran dan membukakan jalan yang benar. Meskipun, sampai hari ini saya masih memikul beban efek kebangrutan tersebut…  itu cerita dari masa lalu…

Kurang lebih enam belas tahun sudah berkarier sebagai ASN dilingkup pemerintah daerah.  Ada pengalaman dan pengamatan intens tentang bagaimana cara kita mendapatkan rezeki  yang berberkah. Misal dalam hal gaji.  Ada ASN yang gaji-nya besar, ada yang kecil, tergantung dari pangkat, jabatan, golongan dan masa kerja masing2. Ada yang dengan gaji besar, mereka hidup berkecukupan, ada juga yang gajinya kecil juga berkecukupan. Sebaliknya pula, ada yang gajinya besar, tapi selalu kurang, ada yang gajinya kecil, juga sekalu kurang… dan itu banyak sekalinya yang mengalami… yang paling parah, ada yang gajinya hampir minus, bahkan minus, ini jangan di tanya lagi dimana kurangnya, kurang banar..he…he…

Tapi ada yang menurut saya “ajaib”…  ada pegawai yang meskipun gajinya hampir minus. Tapi hidupnya selalu tampak berkecukupan, tak mengeluh atau menampakkan serba kekurangan. Hidupnya tampak normal-normal saja, tentram dan seakan tak punya masalah apa-apa… diam-diam, saya suka mengamati dengan seksama tipe pegawai seperti ini dan berusaha untuk “menguak” rahasia kenapa bisa seperti itu.

Sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, ukuran rezeki yang berberkah itu tidak hanya diukur dari sisi jumlah, tapi juga dilihat dari bagaimana cara kita mendapatkan rezeki tersebut. Begitulah hasil pengamatan saya. Cara yang benar akan berbuah keberkahan.  Karena berberkah, yang sedikit jadi berkecukupan, yang banyak jadi berkelimpahan. Apa saja cara yang benar tersebut ? mungkin, hasil pengamatan saya ini, remeh temeh saja,  namun, dari hal yang tampak biasa itulah menurut saya muasal yang mendatangkan keberkahan.  Secara ringkas, ada empat poin, yaitu :

Pertama, disiplin masuk kerja. Karena kewajiban seorang pegawai adalah masuk kantor dan pulang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.  Apakah kemudian di kantor hanya sekedar absen saja, itu hal lain. Yang penting kewajiban terpenuhi.

Kedua, tidak banyak mengeluh dan selalu rajin bekerja.

Ketiga, tidak mengukur segala hal yang dikerjakan dikantor dengan imbalan untung rugi.

Keempat, taat beribadah. Sholat lima waktunya terjaga dengan baik

Dari empat poin itu, secara pribadi saya pun berusaha untuk menerapkannya. Meskipun belum sempurna betul, tapi keberkahan dalam hidup bisa saya rasakan….

11 pebruari 2019

sumber foto : google

#berkah #hidupberkah #carahidupberkah #catatansyam #asn

Kategori:Catatan Syam

Film The Lion King

Juli 29, 2019 Tinggalkan komentar

Bagi anak saya ini salah satu film “kimus” yg paling rame yg dia ditonton dlm format layar lebar

Bagi saya film ini tidak lebih dari film “fauna” yg bisa “bapandir” bhs inggris, bernyanyi dan bercanda…

Bagi anak saya ini film yg sangat menghibur, seru melihat singa dan banyak binatang di alam liar…

Bagi saya ini film yang “sedikit mengecewakan”… saya tidak mendapatkan “emosi” yang sama ketika dulu menonton film the lion king versi animasi (1994)

Kata anak saya, filmnya mirip “the junggle book” pemandangan hutan rimbanya dengan air terjunnya…

Kata saya, ya mirip tapi di film ini, visualnya lebih bagus, lebih jernih dan detil… mungkin karena “director-nya” sama, Jon “happy” Favreau, juga sama2 produksi Disney…

Film The Lion King (1994) adalah film animasi “dongeng” klasik Disney, sangat legendaris… Tahun 2019 ini Film The Lion King di “fotokopi” dalam versi “dongeng” lebih modern, versi “live action”…

Ada banyak petuah, ada pesan moral, ada drama “kehidupan” dalam film The Lion King, sebenarnya ingin saya “putar ulang” dalam bentuk “papadahan” seorang ayah kepada anaknya… tapi hal itu tak saya lakukan… Biarlah anak saya menjadikan film itu sebagai hiburan saja, dan menghafal nama nama : Simba, Nala, Mufasa, Scar, mungkin juga akan terus diingatnya nama Pomba, Timon dan Zazu…

Kalau pun ada yg ingin saya “nasehatkan” dari film The Lion King adalah pelajaran tentang CGI… tentang bagaimana orang orang di Hollywood sana, membuat dongeng modern dengan bantuan komputer, teknologi CGI (computer generated imagery), sehingga menjadi film dgn efek visual dan sinematik yg memukau….

Kategori:Catatan Syam

tentang buku ajib rosidi

Maret 24, 2019 Tinggalkan komentar

IMG_20190324_101704

ada ungkapan menarik tentang sebuah buku ; do not judge a book by its cover… (ufts, bhs inggrisnya pakai google translate…he..) artinya jangan menilai sebuah buku dari sampulnya. begitulah yang terjadi, ada sedikit orang yang salah berprasangka ketika melihat sebuah buku dengan judul yang berkonotasi negatif, dan serta merta menganggap isi bukunya negatif juga. cover dan judul buku itu hanya seperti “poster ukuran a4” dari keseluruhan isi buku. tidak bisa dijadikan gambaran keseluruhan. untuk mengetahui isi bukunya ya kita harus membaca semua halaman yang ada didalam buku, kemudian barulah kita menilai buku tersebut.

tentang buku “yang datang telanjang : surat surat ajip rosidi dari jepang 1980 – 2002” yang saya posting kemarin. kalau kita sekilas membaca judul buku tersebut, memang membawa kesan negatif dan mungkin saja kita meng-anggap bahwa isi bukunya adalah tentang hal-hal yang parno, eh po**o maksudnya. padahal bukan.

buku tersebut, adalah kumpulan surat-surat sastrawan ajip rosidi dari 1980-2002 semasa dia bermukim di jepang yang dikirim ke banyak budayawan dan intelektual di indonesia. surat-surat itu mirip isi jurnal pribadi tentang refleksi dan evaluasi diri seorang ayip rosidi terhadap perjalanan sejarah kebudayaan serta kebangsaan indonesia. kurun waktu di jepang ajib rosidi menulis surat kurang lebih 400 – 500 surat.  beberapa surat yang dibuka misalnya ditujukan kepada jakob oetama, mochtar lubis, seno gumira ajidarma, sitor situmorang, arief budiman, okt (oey kim tiang), dan taufiq ismail.

semua surat itu kemudian dibuka apa adanya, ditampilakn secara “telanjang” atau terbuka dan ajip rosidi membiarkan setiap orang membaca isi suratnya, memasuki wilayah yang amat pribadi, yakni perasan, pemikiran, ide, pandangan hidup, serta hal-hal sensitif yang tak sulit diungkapkan dalam media massa atau forum diskusi.

kalau kita sudah kenal siapa ajip rosidi pasti kita tidak akan tertipu oleh sebuah bungkus bertesk negatif. kita tahu bahwa ajip rosidi bukan penulis po**o dan tidak pernah menulis hal hil yang berbau “wik,wik,wik”. ajib rosidi merupakan salah satu pengarang besar indonesia, tonggak penting dilintasan sejarah sastra indonesia.

Kategori:Catatan Syam

Pak ndul… siapa sih ?

Maret 17, 2019 Tinggalkan komentar

Penasaran. Setelah pertama kali melihat video pak ndul di laman pisbuk, saya mengira ini hanya video lelucon “orang yang tak waras” yang sok jago berbahasa inggris–yang diplesetkan, dan direkam oleh orang iseng, di “uplut” ke media sosial untuk lucu lucuan saja. Menjadi semacam “oase” penghibur ditengah panasnya suhu politik yang menyelimuti medsos. Banyak yang nonton—ribuan tayangan—dan banyak “like”, jadi perbincangan nitizen, maka kemudian viral-lah video pak ndul tersebut.  dan saya makin penasaran dengan sosok pak ndul. Apakah pak ndul ini, benar-benar orang yang tak waras atau ada behind the scene yang tak banyak diketahui banyak orang.

tak beberapa lama setelah itu saya menemukan di youtube video-video pak ndul—di channel—wagu waton guyon. Video-videonya mirip “sebelas dua belas” dengan video yg pertama kali saya lihat di fesbuk ; video lelucon, komedi atau bisa juga disebut lawakan seorang yang tampak tak waras, sok jago berbahasa inggris—yang diplesetkan, sok tahu segala hal, lugu dan wagu, tapi asyik ditonton, menghibur, membuat ketawa terus, tiba-tiba saja di otak saya sudah merekat kuat jargon-nya pak ndul ; “ahlinya ahli, intinya inti, core of the core”…

pak ndul jadi trendding di youtube, ditonton jutaan orang. Pak ndul di undang ke berbagai acara televisi. Kalau hanya sekedar video yang dibuat iseng saja, hanya untuk lucu lucuan saja, nggak mungkinlah jadi trending apalgi sampai ditonton jutaan. Sama dengan banyak orang, yang tidak hanya penasaran dengan sosok pak ndul—apakah beliau ini orang yang tidak waras—tapi juga penasaran dan “curiga” dengan “screen server” atau orang orang yang ada dibelakang layar pembuatan video-video tersebut. membuat sebuah komedi, lelucon dan bahkan lawakan yang berhasil, unique, berbeda, ditonton dan disuka banyak orang diperlukan level kecerdasan di atas rata-rata.

Setelah menonton video deddy corbuizer di youtube yang meng-interview pak ndul. Penasaran itu menemukan jawabannya. Pak ndul tidak sebodoh perkiraan banyak orang, lebih dari sekedar orang waras, tapi cerdas. Sangat. Benar benar jago bahasa inggris. Juga dengan video-video yang ada di youtube itu, tidak dibuat dengan iseng, tapi serius, sangat serius, seperti kata pak ndul sebelum membuat konten video tersebut, dia sudah mempelajari ratusan jam bagaimana sistem youtube itu bekerja. Mempelajari algoritma dan kemamuan youtube seperti apa, plus dalam membuat konten didukung dengan effort yang luar biasa, hardwork + smartwork…

Dari pak ndul akhirnya saya ikutan belajar—bukan sok jago berbahasa inggris—he..he… tapi tentang agar berhasil jadi youtuber dengan jutaan view dan subcriber—atau agar sukses dalam bidang apapun—di marketplace, menjadi blogger, dan bahkan meniti karier di dunia nyata… seperti pesan pak ndul… “hardwork is mandatory…but smartwork make it perfect”

#noted12

Kategori:Catatan Syam

Dikira full tank, sakalinya karing

Februari 14, 2019 Tinggalkan komentar

Sepele sih sebenarnya, tapi konyol juga… salah “panglihat” jadi salah baca, salah memahami dan kemudian jadi salah ambil keputusan.  Ini cerita dua hari yang lalu, ketika pagi-pagi hendak berangkat ke kantor, ban motor dinas “bocor”… karena buru-buru dan tak ada waktu untuk membawa motor dinas ke tukang tambal ban, jadi saya bawa motor “serep” alias motor pribadi yang umurnya sudah beranjak tua.  Sebelum nge-gas, sekilas saya melihat “speedometer”… jarum indikator bbm menunjuk ke arah kiri, dan saya membaca “petunjuk” tersebut sebagai  isi tangki full tank dan artinya saya tak perlu singgah mengisi bbm.

Ternyata, setelah menempuh jarak hampir 30 km, sepeda motor yang saya bawa tiba-tiba mogok. Saya kembali melihat “speedometer” jarum indikator tangki bbm menunjuk ke arah kiri, saya curiga, jangan-jangan “penyakit” lama kambuh lagi, tali poli “pagat” atau “tapuntal” di dalam… tapi mesin motornya tidak bisa dihidupkan, jadi penasaran. Jangan-jangan bbm-nya habis, jarum indikator tangki bbm-nya rusak, kelihatan full tank tapi isi tangki-nya karing. Benar saja, setelah saya buka “lapak” motor dan membuka tangki bbm, kering kerontang. Bhaha… nyata ay sepede motor mogok…

Beberapa detik setelah tertawa sendiri, saya menghirup nafas, menenangkan diri, melihat layar hape, menengok jam kemudian mengarahkan pandangan ke depan,  men-deteksi area sejauh mata memandang, dimana ada kios penjual bbm eceran. Alhamdulillah, tidak terlalu jauh, sekitar 50 meteran ada kios penjual bbm dan dengan semangat 45 saya “menyeret” motor ke kios tersebut.

Entah lah, apakah ini sudah menjadi “habit” atau apa, sering sekali saya salah “panglihat” untuk hal-hal yang tampak sepele, jadinya salah membaca serta salah memahami. Kadang kesalahan itu “berbuah” konsekuensi yang cukup fatal, kadang juga ringan saja, untung bisa di-undo. Lebih banyak kadang memunculkan perasaan konyol, kenapa bisa kaya itu…he… he… urusan dengan motor yang paling sering, salah bawa kunci motor, salah panglihatan ketika malam sudah membawa masuk motor dalam rumah, ternyata masih diluar rumah, semalaman motor ada dihalaman dengan kunci tak dicabut dan untung-nya tidak hilang.

Ada juga hal-hal lain, sering salah membaca status kawan difesbuk, salah membaca chat di wa. Sering salah panglihat saat membaca surat undangan. Lihat hari, tanggal dan jam acara. Dikira acaranya hari ini, jam sekian, ternyata hari esok, ada juga yang dikira esok, ternyata hari ini… tampak sepele sih, tapi konyol juga. Untuk itulah, kadang saya berusaha konsenterasi, tak tergesa-gesa, memperhatikan “detil-detil” tulisan dengan seksama, meng-ulang ulangnya…

Yang agak parah, dari salah panglihat, salah membaca dan salah memahami adalah… mengenai perasaan perempuan,  kalau sudah berkata “terserah pian…” misal, ketika sore sore santai, ajukan ja quesioner ;  pian katujua  makan “gabin barandam” atau “gabin baculup” ? bila jawabannya “terserah pian…” alamat dah, surungi ja “gabin barandam” pasti tidak mau…  suringi “gabin baculup” pasti lain lagi yang di kehandaki… hendak “mie ayam” jar…. wkwkwk…

Kembali ke kisah motor di atas, setelah pulang kerja, saya isi bbm lagi di pom mini, kemudian baru sadar, jarum indikator bbm yang menunjuk ke arah kiri tidak salah atau rusak, tulisan di ujung kiri jarum ada huruf “E” yang menandakan tangki kosong, sedangkan yang arah kanan itu huruf “F” yang artinya Full.. setelah di isi full di pom mini, jarum indikatornya beralih ke arah kanan, menunjuk ke huruf “F”…  kenapa saya bisa salah panglihat, ternyata lagi, baru saya sadari, motor dinas yang baru kurang lebih dua bulan ini saya pakai, arah jarum indikator bbm-nya beda, yang tulisan huruf “F” nya ada dikiri… mungkin ter-sugesti atau apa, padahal ini hal sepele saja, tapi konyol juga… he..he…

Bajayau, 14 peb 2019

Kategori:Catatan Syam