Kenapa Harus CINTA?

Sedang dibenturkan pikiran ke dinding tanya tentang arti dan makna CINTA,
berjibaku dipusaran asa dan rasa atas segala ketidakmungkinan, sementara hati ini masih saja seperti dulu, berselimut gamang, rasa rendah diri dan harapan-harapan akan menemukan belahan hati yang sebenarnya …

mungkin ini adalah sebuah kebodohan dan kadang aku percaya seisi dunia akan mengatakanku tolol ketika membaca manuskrip cengeng ini…

dalam banyak hal, aku seperti seorang pemimpi, si pungguk yang merindukan bulan…
begitulah kuhabiskan setiap malam… menorehkan titik demi titik pada tanda tanya setelah kata : CINTA ? ……….
selalu saja aku tak mampu memahami arti dan makna cinta

seperti yang termaktub di buku-buku novel,

seperti yang di syairkan di bait puisi,

seperti yang slalu ku dengar di nada-nada lagu,

seperti yang kubaca di postingan status kawan-kawanku

yang pagi, siang dan malam menghamburi kata-kata cinta diberanda akun fesbukku…

 

ah, aku jadi seorang bego, membeku dan tak tahu kenapa harus jadi kaku…

yang aku tahu, kini ada yang tak beres dengan hatiku
hanya sedikit yang bisa kuterjemahkan dengan kata-kata
sedangkan sisa lainnya, mungkin menga-awang-awang dilangit

dan atau entah ada dimana

 

dipersimpangan gumam dan gamang, terbersit tanya :
“adakah aku temukan cinta?”
“akankah kusadari ketika sesuatu itu bernama cinta?”

“akankah “dia” dengan cintainya adalah nyata belahan hatiku”

ah, di ketermanguan ini rupanya aku tak jua berubah pintar,
masih saja bertanya ulang tentang realitas, meninjau ulang kata demi kata, bait demi bait setiap kalimat…

me-reka ulang definisi, proposisi dan terminologi hingga aksioma…

menggali ke dalam lobang terdalam hakikat dan makrimat….

 

kenapa harus Cinta ?